Rabu, 16 November 2011

hihihi......



“ Gemblung po ?! “ kata pakdheku...
Kata-kata yang membuat saya harus berusaha keras manahan tawa –takut pakdhe tersinggung- dan juga membuatku bingung -ingin menyampaikan pembelaan,walau itu juga tak perlu-....
Yah, akan berbeda reaksi seseorang saat mendenganr sebuah cerita dan ilmu baru...*sebenarnya bukan hal baru namun karena tak pernah dipakai/dihayati jadi terasa baru dan asing.
Pasti bingung dan penasaran ya temen2, ini cerita apa ? *yang nulis aja bingung mau menyampaikannya,hehe ^^..
Ini tentang cerita sebuah training....TM namanya (Training Munakahat) temen-temanku memberi nama.jadi tentang proses seseorang menuju sebuah pernikahan...
Kemarin hari ahad, tepatnya pada tanggal 13 november 2011, aku mengajak pakdheku -sekalian nganter pake mobil kan ga’ panas/kehujanan- kesebuah pernikahan salah seorang sahabat di daerah lugosobo, purworejo. Perbincangan terkait ini dimulai dengan pakdheku saat perjalanan pulang, beliau bercerita tentang apa yang beliau dengar dari salah seorang tamu di walimatul ursy tentang sang mempelai...bukan tentang pesta yang diadakan, bukan kecantikan dan ketampanan sang mempelai, apalagi tentang keluarga sang mempelai, namun tentang awal perjalanan mereka menuju sebuah pernikahan...”proses” yang beliau tertarik untuk menceritakannya..
sekilas inilah percakapan kami :


pakdhe : (sambil merangkulku) “ Uut, tadi pakdhe dapat cerita dari itu salah satu tamu “
uut      : cerita soal npo pakdhe ( sambil menebak-nebak, pasti soal pernikahan ini, hm....apa ya yang mau di comment??? )
pakdhe         : itu lho, ternyata mereka berdua ki nembe kenal, terus nikah..
uut : (spontan terus tertawa) nggih kados niku pakdhe, rencang-rencange uut kathah kok sing kados niku, kan kados zaman sengiyen,,,nembe kenal mboten suwi nikah, nopo di jodohke to teng tiyang sepahe ( mencoba mengambil analogi yang gampang)
pakdhe : jare sing nemokke kar wng tuwane sing wedhok ki yo bapak-bapak sing mau aweh tausyiah kae, malah jare pertama ketemu sing lanang njaluk dinikahke langsung ( sambil menggebu), gemblung po ?!
uut     :
(Cuma berani meringis....padahal menahan tawa, bingung mau neranginnya.tuing..tuing...) Dari pada pacaran, nanti sudah ga surprise....(jawaban ngawur)
sahabat, kadang sesuatu yang masih seseuai dengan”rambu-rambu” yang jelas tertera, malah dianggap sebuah hal yang aneh...mungkin tak sedikit orang yang kaget seperti pakdheku saat mendengar cerita soal konsep pernikahan seperti itu, dulupun ku akui, aku sendiri masih bingung kok bisa yo seperti itu ?!, namun ku pikir lagi, bukankah orang-orang zaman dulu banyak juga yang menikah karena dijodohkan, dan langgeng....dan itu bisa membuktikan hidup bersama bukan harus diawalai dengan cinta, dan itu membuktikan kata-kata dalam buku JALAN CINTA PARA PEJUANG bahwa : “ cinta adalah sebuah kata kerja” bukan sebuah kata sifat semata..^^


ketika "pintu gerbang" itu telah terbuka, maka niatkanlah untuk belajar mencintai maka dincintai akan menjadi bonus tambahanny ^^...
dengan belajar mencintai berarti belajar ikhalas dan berbagi..........





_semangat perbaikan dan peningkatan_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar