Rabu, 01 Oktober 2014

Banyak atau Sedikit


Banyak atau sedikit itu adalah takaran yang relative untuk setiap orang, terkadang kita mengganggap itu terlalu sedikit, namun bagi orang lain yang membutuhkan itu lebih dari cukup…

Banyak atau sedikit….


Untuk urusan uang mungkin semua sepakat, pengen yang banyak, namun untuk urausan ibadah??? Banyak yang bilang yang penting yang wajib dulu lah…yang wajib aja yang dilakuin itu aja udah Alhamdulillah, kalo yang sunnah mah nanti aja kalo lagi sempet, itu alasan yang cukup sering kita dengar bukan…bukan hanya orang lain yang berkata seperti itu, tak jarang saya pribadi pun sering bilang seperti itu…yah sering mungkin….

Dalam beramal, dalam beribadah ada hadits yang meneragkan terkait itu :
Dari ‘Aisyah binti Abi Bakr Ash-shiddiq –radhiallahu anhuma- berkata : Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda : “Amalan yang lebih dicintai Allah adalah amalan yang terus-menerus  dilakukan walaupun sedikit.” (HR Bukhari dan Muslim, dengan lafazh Muslim)

Nah itu, sedikit namun konsisten..bukan hanya kita melakukan semua amalan yang banyak namun hanya dalam hitungan hari. Misalnya, kita dalm satu hari benar-benar full ibadah, sholat 5 waktu tentu, ditambah dengan dhuha ( full 12 rakaat), njuk semalem juga tahjud, tambah dengan shalat tasbih,dan tak ketinggalan sholat hajat, lalu dilanjut dengan sahur untuk puasa sunnah, tilawah hingga 2 juz, namun itu hanya berlangsung beberapa hari, karena dirasakan lelah..karena tubuh belum terbiasa dengan banyaknya aktifitas harian yang ditambah dengan amalan sunnah yang langsung banyak, semua amalan dikerjakan dalam sehari itu…tubuh mungkin kaget dengan aktifitas tersebut…

Ibnul Jauzi juga berkata: Sesungguhnya Allah lebih mencintai amalan yang dilakukan secara rutin disebabkan 2 hal:
1.      Bahwa orang yang meninggalkan suatu amalan setelah ia membiasakannya bagaikan orang yang berpaling setelah ia sampai tujuan, maka ia seolah-olah berpaling dari amalan tersebut, maka dari itu ada ancaman bagi orang yang hafal satu ayat kemudian melupakannya, walaupun sebelum ia hapal belum wajib baginya menjaga hapalan tersebut.
2.      Bahwa merutinkan suatu kebaikan merupakan bentuk pengabdian yang terus-menerus, sehingga orang yang mendiami suatu pintu dalam satu waktu setiap harinya tidak sama dengan orang yang mendiaminya seharian penuh tapi kemudian ia tinggalkan.

Alangkah baiknya kita coba perlahan ( khususnya untuk amalan sunnah, kalo wajib tidak ada tawar menawar lho ya…??!), hari ini kita tambah dengan dhuha dan tilawah 2 lmbr, hari esok masih ditambah dengan dhuha dan tilawah 3 lmbr, hari berikutnya tambah lagi dhuha, tilawah 4 lmbr, tahajud, besok lagi nambah lagi dan seterusnya...(sepertinya akan terasa lebih ringan karena tubuh juga akan mencoba untuk adaptasi sehingga sudah terbiasa)…
Mari sahabat, kita ulang kembali….kita susun kembali semua aktifitas kita…saya sendiri kadang malu dan minder ketika teringat dengan kalimat: “sibukkan diri dengan aktifitas yang mendekatkan diri kpada ALLAH maka ALLAH member jalan dan kemudahan untuk setiap permasalahan kita. “
# Tulisan ini, sebenarnya untuk mengajak diri sendiri untuk kembali mebiasakan meghidupkan hal-hal yang sunnah dan menguatkan yang wajib…

Ingin baca lebih lengkap, silahkan dibaca di :



_ semangat perbaikan dan peningkatan _

Tidak ada komentar:

Posting Komentar